Senin, 03 Oktober 2011

artikel ramdani

HIERARKI MANAJEMEN PENDIDIKAN

RAMDANI
SMP NEGERI 3 RUPAT BENGKALIS

Abstrak

Management education is a process to achieve organizational goals by performing the primary functions of management: Plaining, organizing, leading and thus kontroling.dengan management is a continuous activity. division of labor will lead to the superiors and subordinates, if the division of work covers a wide area would pose hierarki.Hierarki or degree in management consists of: top management, middle management and lower management. Division of labor will lead to the superiors and subordinates, if the division of work covers a wide area would pose hierarki. The three levels of management are related and inseparable to achieve the goals of an organization.

Kata Kunci : Hieraki Manajemen Pendidikan


PENDAHULUAN                                       
                   Manajemen merupakan sebuah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama manajemen yaitu merencanakan (plaining ),meng
Organisasi (organizing),memimpin (leading) dan mengendalikan (controling) dengan demikian bahwa manajemen merupaklan sebuah kegiatan yang berkesinambungan.
           Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Metode ilmiah pada hakikatnya meliputi urutan kegiatan sebagai berikut.
1.Mengetahui adanya persoalan.
2.Mendefinisikan persoalan.
3.Mengumpulkan fakta, data dan informasi.
4.Menyusun alternatif penyelesaian.
5.Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian.
6.Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut.
Selain manajemen sebagai ilmu, manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemiminan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan tidak dapat dipelajari.
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah.Dengan adanya
                                                                                                                                       
hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.

PEMBAHASAN
            Hierarki atau tingkatan dalam manajemen  adalah sebagai berikut :     1.Top management atau manajemen tingkat atas yang sering disebut dengan executive officer atau top manager. 2.Middle management atau manajeme tingkat.mengenah sering disebut kepala bagian. 3.Lower management atau manejemen tingkat bawah yang dikenal pula dengan istilah manajemen opeerasional (supervisor, kepala seksi, dan mandor). masing-masing tingkatan manajeman memiliki tingkat keterampilan yang berbeda.Inddriyo Gito Sudarmao dan Agus Mulyono(dalam Ndraha : 2003 : 20-25)manajer harus memiliki tiga macam keterrampilan yaitu :
1.keterampilan konsepsional.
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untukmembuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Keterampilan ini sering disebut sebagai keterampilan kosepsional (conceptional skill). Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk menciptakan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2Keterampilan komunikasi atau kemanusiaan.
Selain kemampuan konsepsional manajer perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain yang disebut juga dengan keterampilan     kemanusiaan (human skill ).Komunikasi yang persuasif  harus selalu diciptakan oleh pimpinan terhadap bawahan yang dipimpinnya.Komunikasi yang persuasif ( bersahabat,kebapakan ) akan membuat  merasa nyaman,dihargai dan
akan menimbulkan rasa keterbukaan.Keterampilan ini tidak hanya harus  dimilki
manajemen tingkat atas tetapi juga tingkat menengah dan bawah.
3.Keterampilan  Teknis.
Keterampilan terakhir yang merupakan bekal bagi seorang manajer adalah keterampilan teknis (technical skill). Keterampilan ini apda umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu.
                Manajemen pendidikan secara umum memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada administrasi sekolah. Manajemen pendidikan tidak saja menyangkut penataan pendidikan formal (sekolah dan perguruan tinggi) melainkan juga pendidikan non-formal atau pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus, latihan keterampilan, dan sebagainya.Adapun bagian manajemen adalah sebagai berikut :

1.Manajemen Kurikulum
Hal ini berhubungan dengan kegiatan manajemen pendidikan yang meliputi perencanaan kurikulum, metode/cara penyampaian pelajaran, sistem yang digunakan, menyusun kalender akadernik sampai pada evaluasi pelaksanaan kurikulum di lapangan. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum bisa dilaksanakan sebagai berikut:
a. Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah  yang                bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.  
                                                                 
b. Menyusun dan melaksanakan organisasi dan kurikulum beserta materi-materi,sumber-   sumber,dan metode-metode pelaksanaannya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan pengajaran serta kebutuhan masyarakat dan lingkungan sekolah
c. Kurikulum bukanlah sesuatu yang harus diikuti dan diturut begitu saja dengan mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum lebih merupakan pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.
            Dalam menerapkan kurikulum, guru atau pendidik, disamping menuruti dan mengikuti apa yang tercantum didalamnya, berhak dan berkewajiban pula memilih dan menambah materi-materi, sumber-sumber, ataupun metode-metode pelaksanaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat lingkungan sekolah, dan membuang serta mengurangi apa yang dianggapnya sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan dan kebutuhan masyarakat dan negara pada umumnya. Itulah sebabnya maka pelaksanaan kurikulum perlu mencapai perhatian, dan pembinaan kurikuler harus diusahakan dan dijalankan (Ngalim Purwanto, 2003: 11-12).
Kegiatan manajemen kurikulum pendidikan dilaksanakan sebagai berikut:

a. Perencanaan Kurikulum
    Berkaitan dengan bagaimana materi pelajaran disusun sehingga peserta didik memperoleh  pengalaman belajar untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Semua materi dan kegiatan belajar perlu direncanakan dan disusun dengan sebaik-baiknya agar terbentuk program belajar mengajar yang sistematis dalam mengimplementasikan unit-unit kegiatan belajar. Materi dan pengalaman belajar mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi horizontal dan dimensi vertikal  
b. Pengorganisasian Kurikulum
Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk pembelajaran yang disusun dan disampaikan    kepada murid.Hal ini merupakan suatu dasar yang amat penting dalam membina kurikulum dan merupakan langkah perbaikan yang berhubungan erat dengan tujuan program pendidikan yang hendak dicapai karena bentuk kurikulum ikut menentukan bahan pelajaran, urutannya dan cara menyajikannya kepada murid.
c. Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum mengunakan pendekatan integratif sehingga bahan pengajaran untuk bidang pengembangan disajikan sebagai suatu kesatuan yang bulat dan memperhatikan daya gunanya (aspek pragmatis). Di dalam melaksanakan kurikulum, guru terlebih dahulu merumuskan dan menyusun satuan mingguan dan satuan kegiatan harian.
d. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum
Ada beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam menilai kurikulum, yaitu:
1) Isi (muatan pelajaran yang akan disajikan)
2) Pengalaman-pengalaman belajar untuk mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan murid.
3) Organisasi pengalaman belajar dan hubungannya dengan pengalaman lain
4) Cara-cara mengevaluasi hasil belajar murid

2. Manajemen Personalia
 Kegiatan ini meliputi manajemen yang berkaitan dengan upaya perencanaan,pengadaan, pembinaan sampai kepada pendayagunaan pegawai, baik edukatif (seperti guru) maupun pegawai non-edukatif (pegawai tata usaha, pegawai perpustakaan, dan lain-lain          Administrasi guru dan pegawai sekolah menurut  Ngalim purwanto (2003: 10-11) meliputi:

a)   Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
b)   Organisasi personal guru-guru
c)   Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
d)   Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
e)   Komite dan penilaian kemajuan guru-guru
f)   Pelatihan dalam lingkungan sekolah (inservice training)                
Kegiatan manajemen personalia bisa diselenggarakan antara lain sebagai berikut:
a.   Perencanaan personalia
perencanaan personalia merupakan kegiatan menentukan kebutuhan pegawai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa depan. Penyusunan rencana personalia yang baik dan tepat memerlukan deskripsi yang cukup jelas tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan (Mulyasa dalam Ndraha: 2003: 42-43).
b)   Organisasi personalia
Organisasi personalia senantiasa menginginkan agar personil-personilnya melaksanakan tugas secara optimal dan menyumbangkan segenap kemampuannya untuk kepentingan organisasi dengan cara bekerja lebih baik. Di samping itu, pegawai sendiri sebagai manusia juga membutuhkan peringatan dan perbaikan pada dirinya termasuk dalam tugasnya. Pengorganisasian personalia mencakup: pertama, pengadaan pegawai; kedua, pengangkatan dan penempatan pegawai; ketiga, kewajiban dan hak pegawai; keempat, pengembangan pegawai; kelima, peningkatan kesejahteran pegawai, keenam, pemutusan hubungan kerja, ketujuh, penilaian pelaksanaan pekerjaan; kedelapan, buku dan format administrasi kepegawaian (Afifuddin dalam Purwanto: 2003: 92- 104).
c)   Pelaksanaan Personalia
Pelaksanaan dalam personalia ialah agar personil-personil dapat melaksanakan fungsi-fungsinya. Untuk itu diperlukan sistem penilaian pegawai secara objektif dan akurat. Penilaian tenaga kependidikan ini difokuskan pada prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri (Mulyasa dalamNdraha: 2003:45). Pelaksanaan manajemen kepegawaian diperlukan sejumlah buku, format dan file pegawai (Afifuddin dalam Purwanto 2004: 104).
d.   Penilaian pelaksanaan pekerjaan
Evaluasi ini merupakan aspek terakhir dalam penanganan personal dan penilaian pelaksanaan pekerjaan dan salah satu syarat untuk kenaikan pangkat seorang pegawai dan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanan program latihan dan pendidikan para pegawai (Afifuddin dalam Purwanto 2003: 104-105).

3.Manajemen Peserta Didik.
            Manajemen peserta didik adalah semua kegiatan administrasi pendidikan yang berhubungan dengan para calon siswa, siswi dan alumni, seperti mengatur penerimaan siswa baru, pengelompokan menurut jurusan, program bimbingan dan penyuluhan, masalah kehadiran, kemajuan akademik, kegiatan ekstrakurikuler dan lain-lainnya. Manajemen murid menurut Ngalim Purwanto (2003: 11) meliputi:
a) Organisasi dan perkumpulan murid
b) Masalah kesejahateran murid
c) Penilaian dan pengukuran kemampuan murid                                                            d) Bimbingan dan penyuluhan murid

4.Manajemen Keuangan
            Manajemen keuangan adalah manajemen pendidikan yang berhubungan dengan pengelolaan pembiyaan pendidikan mulai dan tingkatan perencanaan sampai pada pengukuran (supervisi dan evaluasi) terhadap efesiensi biaya dalam proses pendidikan. Aspek yang berhubungan dengan administrasi keuangan seperti: SPP, DPP, sumber-sumber keuangan lainnya, alokasi pembiyaan dan pertanggung jawaban penggunaannya (Afifuddin dalam Purwanto: 2003: 27). Anggaran manajemen suatu rencana keuangan disusun untuk menyelenggarakan suatu kegiatan dalam jangka waktu tertentu, biasanya untuk satu tahun. Perputaran anggaran disebut siklus anggaran (budget cyclus). Prosesnya sebagai berikut:

4.1 Fase Perencanaan Keuangan
1) Usulan anggaran
2) Penyusunaan RAPBN
3) RAPBN disampaikan kepada DPR
4.2 Fase Pengorganisasian Keuangan
Pengorganisasian keuangan anggaran pendidikan sebagai realisasi anggaran berpedoman pada azas plafond, azas pengeluaran berdasarkan mata anggaran, azas pengeluaran terbatas
4.3 Fase Pelaksanaan
Setelah menjadi APBN/APBD berarti sudah dapat dilaksanakan kegiatan administrasi untuk mengeluarkan dana sesuai dengan mata anggaran dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4.4 Fase Pengawasan
Fase pengawasan keuangan berpedoman pada prosedur realisasi anggaran maka pengawasan dilakukan dengan dua cara, yaitu: pengawasan melekat dan pengawasan fungsional. Pengawasan melekat ialah pengawasaan yang dilakukan oleh atasan langsung walaupun tugas utamanya bukan sebagai pengawas. Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang yang fungsinva sebagai pengawas, misalnya pengawas yang dilakukan oleh Inspektur Jenderal di setiap Departemen, atau Badan Pengawas Keuangan
4.5 Fase Pertanggungjawaban
Pemeriksaan dilakukan terhadap karyawan yang bertugas menerima, menyimpan, membukukan, mengeluarkan uang atau pembiyaan, dan membuat surat pertanggung jawaban. ( Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan : 2007)

 5.Manajemen Tata Usaha
       Manajemen Ketatausahaan merupakan kegiatan manajemen pendidikan meliputi pengelolaan pencatatan, pengumpulan, dan penyimpanaan data dan dokumen yang dapat dipergunakan untuk membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan, urusan surat menyurat serta laporan mengenai kegiatan sekolah (Afifuddin dalam Purwanto 2003: 37).
Ketatausahaan dalam manajemen pendidikan bisa dilaksanakan diantaranya mulai dari:  a.Perencanaan Tata Usaha
b.Pengorganisasian Tata Usaha
   Pengorganisasian ketatausahan bisa dibentuk dengan manajemen kesekretariatan, tata usaha  bidang pengajaran, pengaturan tata ruang kantor
c.Pengawasan tata usaha.   
                                                                                                           
Pekerjaan dalam bidang tata usaha perlu diperiksa dan diadakan pengawasan agar pekerjaan yang dilaksanakan itu sesuai dengan rencana dan mencapai hasil yang optimal.  hal-hal yang dapat dijadikan sasaran pengawasaan antara lain:
1)    Mutu basil kerja
2)    Kesungguhan, kerajinaan dan kecakapaan para pegawai
3)    Pemakaian uang secara sah dan efisen
4)    Pembelian, penggunaan dan pemeliharaan barang perbekalan yang tepat
5)    Penataan dan pemakaian ruang kerja yang baik
6)    Penggunaan waktu untuk kepentingan yang bersangkutan
7)    Metode kerja ( Purwanto : 2003 )

6.Manajemen Sarana dan Prasarana
 Kegiatan manajemen pendidikan yang dilakukan berhubungan dengan sarana dan prasarana yang langsung atau tidak langsung menujang proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, seperti: pengaturan tata letak bangunan, pemeliharaan laboratorium, perpustakaan, alat-alat sekolah, dan lain-lain.
Kegiatan manajemen sarana prasarana penididikan bisa dilaksanakan sebagai berikut:
a. Perencanaan sarana prasarana
b. Organisasi sarana prasarana
c. Pelaksanaan sarana pasarana  (Afifuddin dalam Purwanton:2003: 53 )
Pelaksanaan pengawasan umum yang mencakup segi administrasi dan teknis pelaksanaan meliputi seluruh kegiatan pengurusan barang mulai dan pencataan, pengendalian, pengamatan penyimpangan atau pengamatan pemeliharaan barang inventaris, perubahan status barang tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (Afifuddin dalam Purwanto: 2003: 122)

 6.Manajemen Tata Hubungan Masyarakat
            Manajemen tata hubungan dengan masyarakat ialah kegiatan adiministrasi pendidikan yang mengelola hubungan masyarakat dengan sekolah. Masyarakat itu bisa perseorangan atau orang tua siswa atau organisasi lain yang dianggap mendukung pencapaian tujuan proses pendidikan secara keseluruhan, seperi BP3 (Badan Pembantu Penyelenggaran Pendidikan) . Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif, yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua pihak. Untuk itu kepala sekolah memegang peran yang penting dan menentukan (Ngalim purwanto, 2003: 12-13). Kegiatan manajemen tata hubungan masyarakat bisa dilaksanakan dengan cara sebagai beikut:
a. Perencanaan Tata Hubungan Masyarakat
Perencanaan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain: pembentukan kualitas pembelajaran, meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat dan mengarahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah (Mulyasa dalam Ndraha 2003: 51).
Perencaaan tata hubungan masyarakat yaitu untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi organisasi di suatu pihak dan publik di lain pihak. Untuk menciptakannya dengan jalan komunikasi yang baik dan luas secara timbal balik (Afifuddin,dalam Purwanto 2003:144).


b. Pengorganisasian tata hubungan masyarakat
Pengorganisasian manajemen hubungan masyarakat bisa dibuat mulai dari gambaran dari kondisi sekolah yang dapat diinformasiakan kepada masyarakat melalui laporan kepada orang tua murid, buletin bulanan, penerbitaan surat kabar, pameran sekolah, kunjungan ke rumah murid, penjelasan oleh staf sekolah, murid, radio, dan televisi, serta laporan tahunan (Mulyasadalam Ndrahas : 2003: 51).
c. Pelaksanaan tata hubungan masyarakat
Pendekatan dan pelaksanaan kerjasama merupakan realitas tujuan kerjasama dan wadah komunikasi timbal balik seperti: meningkatkan hubungan erat yang serasi, kerjasama dan tanggung jawab kerjasama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah; mendorong meningkatkan hubungan timbal balik antara organisasi maupun perorangan; membantu kelancaran pendidikan dengan tidak mencampuri urusan orang lain; mengusahakan bantuan dari masyarakat berupa benda atau alat dan keuangan guna membantu kelancaran kegiatan masyarakat (Afifuddin dalam Purwanto 2003: 147).
d. Pengawasan tata hubungan masyarakat
Pengawasan pendidikan bisa menggunakan laporan tahunan yang disusun oleh kepala sekolah untuk diberikan kepada pengawas sekolah atau kepala kantor Kemenag/Kemendiknas atau kepada atasannya.
Simpulan dan Saran :
            Simpulan dari artikel ini ,bahwa didalam manajemen pendidikan terdapat berbgai tingkatan ( hierarki ) yaitu  1.Manajemen tingkat Atas 2.Menajemen Tingkat menengah 3.Manajemen tingkat bawah,ketiga tingkatan ini saling mempengaruhi untuk sebuah keberhasilan dalam mencapai tujuan sebuah organisasi termasuklah Lembaga Pendidikan.Implementasi yang harus dilaksana-
kan seperti : Kurikulum,peserta didik ,personalia,keuangan,sarana dan prasarana         
dan hubungan dengan masyarakat.
            Dari artikel ini dapat kita mengambil berbagai ilmu  baik itu manajer atau
Kepala sekolah,guru dalam membelajarkan peserta didik,tata usaha dan seluruh
kompenen yang mempengaruhi keberhasilan suatu pendidikan.Dari artikel ini kekurangan yang jelas terlihat untuk itu keritikan dan saran diharapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan artikel ini.
Daftar Pustaka.
Faizah,Hasnah.2011.Menulis Karangan Ilmiah.pekanbaru:Cendikia Insani
__________    2011.Filsafat Ilmu.Pekanbaru,Cendikia Insani
Taliziduhu Ndraha,2003. Budaya organisasi, (Jakarta : Rineka Cipta,)
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
2007.Materi Pembinaan Profesi Kepala Sekolah/Madrasah: Departemen
                      Pendidikan Nasinal
Purwanto,Ngalim.2003.Kapita Selekta Pendidikan Islam,Jakarta:Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar